Rabu, 29 Oktober 2014

DEFINISI DIAGRAM USE CASE DAN USE CASE DESCRIPTION

Use-Case Diagram


Use-case diagram adalah gambaran graphical dari beberapa atau semua actor, use-case, dan interaksi diantara komponen-komponen tersebut yang memperkenalkan suatu sistem yang akan dibangun. Use-case diagram menjelaskan manfaat suatu sistem jika dilihat menurut pandangan orang yang berada di luar sistem. Diagram ini menunjukkan fungsionalitas suatu sistem atau kelas dan bagaimana sistem tersebut berinteraksi dengan dunia luar.

Use-case diagram dapat digunakan selama proses analisis untuk menangkap requirement system dan untuk memahami bagaimana sistem seharusnya bekerja. "elama tahap desain, use-case diagram berperan untuk menetapkan perilaku (behavior) sistem saat diimplementasikan. Dalam sebuah model mungkin terdapat satu atau beberapa use-case diagram. Kebutuhan atau requirements system adalah fungsionalitas apa yang harus disediakan oleh sistem kemudian didokumentasikan pada model use-case yang menggambarkan fungsi sistem yang diharapkan (use-case), dan yang mengelilinginya (actor), serta hubungan antara aktor denganuse-case (use-case diagram) itu sendiri.

Description Use-Case Diagram

Sedangkan Use_case Descrition adalah penjelasan detail  dari Use-Case yang kita buat sebelumnya. Misalkan saya akan medeskripsikan Use-Case diatas





Dokumen SKPL

Tuliskan System Overview, dalam bentuk gambar dan narasi yang dapat memberikan gambaran tentang
aplikasi dan konteksnya (harus jelas batasan dan keterkaitan antara sistem yang akan dibangun dengan sistem
lain di luarnya).

Definisi Actor
Pada fase Inception:
Tuliskan daftar actor dan deskripsi role untuk actor tersebut. Bisa dibuat dalam bentuk tabel berikut:




Pada faseElaboration:
Lengkapi jika ada actor tambahan. Lengkapi tabel revisi.
Pada fase Construction:
Seharusnya sudah tidak ada modifikasi lagi, tapi boleh ditambahkan apabila masih ada actor baru. Lengkapi
tabel revisi.

Definisi Use Case

Pada fase Inception:
Tuliskan daftar use case dan deskripsi singkat mengenai use case tersebut. Bisa dibuat dalam bentuk tabel
berikut:

 

Untuk beberapa use case utama, buatlah skenario (flow of event) yang menggambarkan urutan interaksi actor
dengan use case tersebut, dari awal sampai akhir.
Contoh:
Nama Use Case: ……………
Skenario:

 

Pada faseElaboration:
Lanjutkan pembuatan skenario (flow of event) untuk use case yang belum dilengkapi pada fase sebelumnya.
Tambahkan apabila ada use case baru.
Lengkapi tabel revisi.
Pada fase Construction:
Finalisasi skenario (flow of event) untuk seluruh use case. Lengkapi tabel revisi.

Diagram Use Case
Pada fase Inception:
Buat diagram use case versi awal dalam UML. Lengkapi dengan uraian yang menjelaskan diagram tersebut.
Pada fase Elaboration:
Perbaiki struktur diagram use case (lengkapi dengan extend, uses, dll) dan uraiannya. Lengkapi tabel revisi.
Prototipe Antarmuka

Pada fase Inception:
Tampilkan prototipe antarmuka perangkat lunak dan beri penjelasan singkat untuk pemakaiannya.
Pada fase Elaboration:
Jika perlu, revisi prototipe antarmuka dan uraiannya. Lengkapi tabel revisi.
Pada fase Construction:
Seharusnya sudah tidak ada perubahan. Jika ada, revisi dan lengkapi tabel revisi.
 Spesifikasi Tambahan
Pada fase Inception:
Tuliskan informasi tambahan mengenai setiap atau seluruh use case, terutama mengenai kebutuhan non
fungsional
Pada fase Elaboration:
Lengkapi informasi tambahan, jika masih ada. Lengkapi tabel revisi.
Pada fase Construction:
Seharusnya sudah tidak banyak perubahan. Jika ada, lengkapi tabel revisi.

 Glossary

Jumat, 26 September 2014

Tutorial membuat Aplikasi konverter jarak menggunakan Android

Aplikasi konverter jarak yang ada di Google Play memang sudah sangat banyak. Dari semua aplikasi Android tersebut memang sudah dibuat sedemikian rupa sehingga pengguna dimudahkan untuk mengkonversi dari suatu satuan jarak ke satuan yang lain. Dengan menggunakan kombinasi HTML, CSS dan Javascript sederhana, sebenarnya kita pun bisa membuat aplikasi semacam itu. Tentunya memanfaatkan framework Phonegap.

------------------------------------------------------------------------------------------------------------

KONVERSI MIL
Tutorial kali ini, saya akan memaparkan bagaimana membuat aplikasi konverter sangat sederhana yakni konverter satuan Mil ke Kilometer (KM). Disini kita hanya membutuhkan beberapa baris kode Javascript yang dikombinasikan dengan basis input HTML. Sebelum beranjak ke tutorial, penulis akan merangkum cara kerja aplikasi tersebut.
§  User melakukan input angka satuan Mil dari form input HTML yang telah kita buat.
§  Dari masukan angka tersebut, kita akan membuat file submit.js untuk mengkalkulasi hitungan Mil ke KM
§  Jika input angka valid yang dimasukkan sama dengan 0 (nol), maka akan muncul notifikasi kesalahan
  • Jika input angka valid yang dimasukkan lebih dari 0 (nol), misalnya 1 (satu). Maka notifikasi hasil konversi Mil ke Kilo Meter akan dimunculkan.
========================================================================

TUTORIAL

1.

Pertama-tama kita akan membuat project menggunakan Eclipse dan plugin MDS Applaud. Anda bisa membaca tutorial mengenai pembuatan project Phonegap menggunakan MDS Applaud di artikel saya yang berjudul Membuat Project MDS Applaud. Berikut adalah konfigurasi project untuk tutorial kali ini yang saya beri nama aplikasi Konversi Mil :
§  Project Name : Konversi Mil
§  Package Name : com.mkhuda.konversimil
§  Phonegap Version : Phonegap versi 1.9.0
§  Built Target : Android 2.1

2.
Setelah kita membuat project sebagaimana konfigurasi di atas. Karena build target kita adalah Android 2.1, maka kita harus mengedit terlebih dahulu file AndroidManifest.xml kita dengan menghapus atribut xLargeScreens pada tag <support-screen>, agar error code hilang.

3.
HAPUS ATRIBUT XLARGESCREENS
And then, lets write the submit.js ! File submit.js ini merupakan nyawa dari konverter yang akan kita buat nanti. Di dalamnya berupa source code algoritma sederhana untuk mengkonversi jarak mil ke kilometer. Perlu kita ketahui bahwa 1 Mil = 0.6 sekian KiloMeter. Anda bisa mencarinya di search engine Google jika tidak percaya :D . Baiklah, berikut adalah source code file submit.js yang saya buat : (Silahkan di copy paste)

File submit.js mempunyai satu function bernama fnHitung(); fungsi ini akan mengambil angka dari form input, dan mengkalkulasi angka dengan perkalian konversi mil ke kilometer. Sangat sederhana.

4.
Setelah membuat script di atas, selanjutnya kita akan membuat file index.html yang di dalamnya sudah terinclude file submit.js di bagian header. Berikut adalah form input yang saya buat di dalam tag <body>. Berikut adalah form input yang harus Anda ketik atau copy paste-kan ke Eclipse:

Berikut adalah hasil kompilasi pada perangkat Android langsung :

Minggu, 21 September 2014

LAN (Local Area Network)

Pengertian LAN 
Local Area Network



Local Area Network biasa disingkat LAN adalah jaringan komputer yang jaringannya hanya mencakup wilayah kecil; seperti jaringan komputer kampus, gedung, kantor, dalam rumah, sekolah atau yang lebih kecil. Saat ini, kebanyakan LAN berbasis pada teknologi IEEE 802.3 Ethernet menggunakan perangkat switch, yang mempunyai kecepatan transfer data 10, 100, atau 1000 Mbit/s. Selain teknologi Ethernet, saat ini teknologi 802.11b (atau biasa disebut Wi-fi) juga sering digunakan untuk membentuk LAN. Tempat-tempat yang menyediakan koneksi LAN dengan teknologi Wi-fi biasa disebut hotspot.

Pada sebuah LAN, setiap node atau komputer mempunyai daya komputasi sendiri, berbeda dengan konsep dump terminal. Setiap komputer juga dapat mengakses sumber daya yang ada di LAN sesuai dengan hak akses yang telah diatur. Sumber daya tersebut dapat berupa data atau perangkat seperti printer. Pada LAN, seorang pengguna juga dapat berkomunikasi dengan pengguna yang lain dengan menggunakan aplikasi yang sesuai.

Berbeda dengan Jaringan Area Luas atau Wide Area Network (WAN), maka LAN mempunyai karakteristik sebagai berikut :

1. Mempunyai pesat data yang lebih tinggi
2. Meliputi wilayah geografi yang lebih sempit
3. Tidak membutuhkan jalur telekomunikasi yang disewa dari operator telekomunikasi

Biasanya salah satu komputer di antara jaringan komputer itu akan digunakan menjadi server yang mengatur semua sistem di dalam jaringan tersebut.



Jumat, 19 September 2014

RUP (Rational Unified Process)

 RUP (Rational Unified Process
Rational Unified Process (RUP) merupakan suatu metode rekayasa perangkat lunak yang dikembangkan dengan mengumpulkan berbagai best practises yang terdapat dalam industri pengembangan perangkat lunak. Ciri utama metode ini adalah menggunakan use-case driven dan pendekatan iteratif untuk siklus pengembangan perankat lunak. Gambar dibawah menunjukkan secara keseluruhan arsitektur yang dimiliki RUP.
RUP menggunakan konsep object oriented, dengan aktifitas yang berfokus pada pengembangan model dengan menggunakan Unified Model Language (UML). Melalui gambar dibawah dapat dilihat bahwa RUP memiliki, yaitu:
§  Dimensi pertama digambarkan secara horizontal. Dimensi ini mewakili aspek-aspek dinamis dari pengembangan perangkat lunak. Aspek ini dijabarkan dalam tahapan pengembangan atau fase. Setiap fase akan memiliki suatu major milestone yang menandakan akhir dari awal dari phase selanjutnya. Setiap phase dapat berdiri dari satu beberapa iterasi.  Dimensi ini terdiri atas Inception, Elaboration, Construction, dan Transition.
§  Dimensi kedua digambarkan secara vertikal. Dimensi ini mewakili aspek-aspek statis dari proses pengembangan perangkat lunak yang dikelompokkan ke dalam beberapa disiplin. Proses pengembangan perangkat lunak yang dijelaskan kedalam beberapa disiplin terdiri dari empat elemen penting, yakni who is doing, what, how dan when. Dimensi ini terdiri atas


Business Modeling, Requirement, Analysis and Design, Implementation, Test, Deployment, Configuration dan Change Manegement, Project Management, Environtment. 



Pada penggunaan kedua standard tersebut diatas yang berorientasi obyek (object orinted) memiliki manfaat yakni:
Improve productivity
Standard ini dapat memanfaatkan kembali komponen-komponen yang telah tersedia/dibuat sehingga dapat meningkatkan produktifitas 
Deliver high quality system
Kualitas sistem informasi dapat ditingkatkan sebagai sistem yang dibuat pada komponen­komponen yang telah teruji (well-tested dan well-proven) sehingga dapat mempercepat delivery sistem informasi yang dibuat dengan kualitas yang tinggi.
Lower maintenance cost
Standard ini dapat membantu untuk menyakinkan dampak perubahan yang terlokalisasi dan masalah dapat dengan mudah terdeteksi sehingga hasilnya biaya pemeliharaan dapat dioptimalkan atau lebih rendah dengan pengembangan informasi tanpa standard yang jelas.
Facilitate reuse
Standard ini memiliki kemampuan yang mengembangkan komponen-komponen yang dapat digunakan kembali untuk pengembangan aplikasi yang lainnya.
Manage complexity
Standard ini mudah untuk mengatur dan memonitor semua proses dari semua tahapan yang ada sehingga suatu pengembangan sistem informasi yang amat kompleks dapat dilakukan dengan aman dan sesuai dengan harapan semua manajer proyek IT/IS yakni deliver good quality software within cost and schedule time and the users accepted.
Fase RUP
§  Inception/insepsi
§  Elaboration/elaborasi
§  Construction/konstruksi
§  Transition/transisi

         Inception
        Menentukan Ruang lingkup proyek
        Membuat ‘Business Case’
        Menjawab pertanyaan “apakah yang dikerjakan dapat menciptakan ‘good business sense’ sehingga proyek dapat dilanjutkan
         Elaboration
        Menganalisa berbagai persyaratan dan resiko
        Menetapkan ‘base line’
        Merencanakan fase berikutnya yaitu construction

         Construction
        Melakukan sederetan iterasi
        Pada setiap iterasi akan melibatkan proses berikut: analisa desain, implementasi dan testing
         Transistion
        Membuat apa yang sudah dimodelkan menjadi suatu produk jadi
        Dalam fase ini dilakukan:
         Beta dan performance testing
         Membuat dokumentasi tambahan seperti; training, user guides dan sales kit
         Membuat rencana peluncuran produk ke komunitas pengguna

Peran Use Case Pada Setiap Fase
         Inception
        Menolong mengembangkan scope proyek
        Menolong menetapkan penjadwalan dan anggaran
         Elaboration
        Menolong dalam melakukan analisa resiko
        Menolong mempersiapkan fase berikutnya yaitu konstruksi
         Construction
        Melakukan sederetan iterasi
        Pada setiap iterasi akan akan melibatkan proses berikut: analisa desain, implementasi dan testing
         Transistion
        Membuat apa yang sudah dimodelkan menjadi suatu produk jadi
        Dalam fase ini dilakukan:
         Beta dan performance testing
         Membuat dokumentasi tambahan seperti; training, user guides dan sales kit
         Membuat rencana peluncuran produk ke komunitas pengguna



Penerapan Tahapan Metodologi Pengembagan Perangkat Lunak dengan Menggunakan RUP (Contoh Kasus)
     Metodologi Rational Unified Process (RUP). Metode RUP merupakan metode pengembangan kegiatan yang berorientasi pada proses. Dalam metode ini, terdapat empat tahap pengembangan perangkat lunak yaitu:
§  Inception                  
Pada tahap ini pengembang mendefinisikan batasan kegiatan, melakukan analisis kebutuhan user, dan melakukan       perancangan awal perangkat lunak (perancangan arsitektural dan use case). Pada akhir fase ini, prototipe perangkat lunak versi Alpha harus sudah dirilis
§  Elaboration  :
Pada tahap ini dilakukan perancangan perangkat lunak mulai dari menspesifikasikan fitur perangkat lunak hingga perilisan prototipe versi Betha dari perangkat lunak.
§  Construction           
Pengimplementasian rancangan perangkat lunak yang telah dibuat dilakukan pada tahap ini. Pada akhir tahap ini, perangkat lunak versi akhir yang sudah disetujui administrator dirilis beserta  dokumentasi perangkat lunak.
§  Transition               
Instalasi , deployment dan sosialisasi perangkat lunak dilakukan pada tahap ini.

Jumat, 12 September 2014

PENGERTIAN SDLC





SDLC adalah Tahapan – tahapan suatu pekerjaan yang dilakukan oleh seorang analisis system dan programmer dalam membangun sebuah sistem informasi Supaya berjalan dengan disiplin dan sistematis. Langkah yang digunakan meliputi tahapan, seperti analisis kebutuhan, desain, dan coding. 

Pendekatan dalam SDLC :

1. Waterfall approach „

2. Prototyping approach „

3. Spiral approach

Teknologi Systems Inc perlu mengembangkan perangkat lunak untuk bank yang akan menawarkan layanan baru kepada pelanggan. Layanan ini memungkinkan nasabah bank untuk membayar tagihan telepon melalui Internet. Bank menawarkan layanan ini sebagai percobaan, dan sebagai hasilnya, persyaratan perangkat lunak tidak konsisten.
Menjadi sebuah proyek eksperimental, persyaratan perangkat lunak juga bisa berevolusi selama proses software-pembangunan. Persyaratan baru dari perangkat lunak ini termasuk interaksi pengguna yang canggih dan mudah digunakan antarmuka. Persyaratan lain yang penting untuk perangkat lunak adalah menjaga keamanan dan privasi informasi pelanggan karena perangkat lunak akan melibatkan otorisasi dan otentikasi kartu kredit informasi yang diberikan oleh pelanggan. Bank juga berencana untuk menyediakan layanan yang sama di ponsel. Pesaing lain dari bank juga berencana untuk menawarkan layanan yang sama dan, karena itu, bank memerlukan sistem yang bekerja untuk software ini sesegera mungkin. Hanya beberapa top-manajer tingkat bank, yang telah mengidentifikasi layanan baru ini, dapat memberikan persyaratan lengkap pada perangkat lunak ini. Namun, para karyawan tidak sering tersedia karena beban kerja mereka dan janji sebelumnya.

4. Win-win spiral approach „

5. Incremental approach

2. Yang dimaksud dengan UML & OOAD adalah :

a. Unified Modeling Language(UML) adalah himpunan struktur dan teknik untuk pemodelan desain program berorientasi objek (OOP) serta aplikasinya. UML adalah metodologi untuk mengembangkan sistem OOP dan sekelompok perangkat tools untuk mendukung pengembangan sistem.

b. OOAD adalah metode analisis yang memeriksa requirements dari sudut pandang kelas kelas dan objek yang ditemui dalam ruang lingkup permasalahan yang mengarahkan arsitektur software yang didasarkan pada manipulasi objek-objek system atau subsistem.OOAD merupakan cara baru dalam memikirkan suatu masalah dengan menggunakan model yang dibuat menurut konsep sekitar dunia nyata. Dasar pembuatan adalah objek,yang merupakan kombinasi antara struktur data dan perilaku dalam satu entitas.


3. Perbedaan antara waterfall approach dan spiral approach adalah:

Waterfall


 
>>Tidak bisa diulang fasenya 

>>Sulit melakukan perubahan


Adapun Metode yg digunakan:

> Initiation

> Analysis

> Design

> Construction

> Integration and testing

> Implementation and maintance

Spiral

>>Bisa dilakukan looping ketika metode terakhir terselesaikan

>>Dapat melakukan beberapa perubahan ketika terjadinya looping


Adapun Metode yang di gunakan:

> Customer communication

> Planning

> Risk analysis

> Enginering

> Construction and release

> Customer evaluation



4. menggbambarkan cara kerja yang existing (yang ada saat ini) dari organiosasi dan tugas-tugas tanggung jawab dan wewenang personil; dalam menjalankan sebuah proses.

Contoh: SISTEM PENERIMAAN CALON MAHASISWA BEASISWA

Bisnis actor : Media, Calon Mahasiswa

Bisnis worker : Dosen, Marketing



Ini merupakan idsentifikasi sistem penerimaan calon mahasiswa beasiswa.

“ Marketing memberikan data kepada media untuk disebarkan/diinformasikan kepada calon mahasiswa,kemudian calon mahasiswa mencari informasi tersebut, kemudian mahasiswa registrasi dan mengumpulkan berkas, dan melakukan tes yang diadakan oleh dosen berdasarkan jadwal yang sudah ditentukan oleh pihan dosen dan marketing, selanjutnya mahasiswa tinggal menunggu pengumuman dari marketing.

5. System Boundary adalah batasan antara sistem dan actor, semua use case harus ada dalam       system boundary. 
6. Sebutkan dan jelaskan 3 langkah kerja dalam mengidentifikasi system boundary!! 


Langkah-langkah untuk mengidentifikasi batas sistem adalah:

a. Prioritaskan kasus penggunaan sistem. Kasus penggunaan yang menerapkan fitur dasar dari sistem perangkat lunak memiliki prioritas tertinggi.

b. Mengidentifikasi iterasi untuk mengembangkan sistem. Iterasi pertama termasuk
kasus penggunaan dasar sistem dan iterasi berturut termasuk kasus penggunaan sisa sesuai dengan prioritas mereka.

c. Mengidentifikasi interaksi antara kasus penggunaan dan aktor dari setiap iterasi.

7. System Boundary for my project

Selasa, 25 Maret 2014

PENJELASAN jQuery UI dan Contoh Instalasi jQuery Ui di Bidang Kerja

JQuery UI merupakan plugin komponen user interface (hal-hal yang berhubungan dengan antarmuka pengguna) berupa interaksi, widget berfitur lengkap dan efek animasi yang berada di bawah framework JQuery. Setiap komponen dibangun sesuai dengan arsitektur kerja JQuery (menemukan sesuatu, kemudian memanipulasinya) dan memiliki kemampuan untuk menerima tema yang bermacam-macam sesuai dengan keperluan desain — JQuery UI

Sejauh yang Saya pelajari selama ini, dibandingkan dengan kemampuannya sebagai pendukung efek-efek animasi baru yang tidak ada di dalam JQuery, peran JQuery UI lebih mendominasi ke dalam hal-hal yang berhubungan dengan penciptaan aplikasi online dengan standar yang sangat baik:

Contoh Instalasi JQuery UI dalam Bidang Kerja
12345678910<link href='jqueryui-theme.css' type='text/css' rel='stylesheet'>
<script src='jquery.js' type='text/javascript'></script>
<script src='jqueryui-1.8.1.js' type='text/javascript'></script>
<script type='text/javascript'>
$(document).ready(function() {

  // Lakukan sesuatu di sini...

});
</script>
Google Ajax Libraries API (CDN)
JQuery UI siap pakai dari Google yang dapat digunakan:
Framework JQuery UI
<script type='text/javascript' src='http://ajax.googleapis.com/ajax/libs/jqueryui/1.8.6/jquery-ui.min.js'></script>
<script type='text/javascript' src='http://ajax.googleapis.com/ajax/libs/jqueryui/1.8.7/jquery-ui.min.js'></script>
<script type='text/javascript' src='http://ajax.googleapis.com/ajax/libs/jqueryui/1.8.8/jquery-ui.min.js'></script>
...
...
dan seterusnya sampai versi terakhir di tahun 2011…
<script type='text/javascript' src='http://ajax.googleapis.com/ajax/libs/jqueryui/1.8.16/jquery-ui.min.js'></script>
CSS
Revisi CSS mengikuti revisi Framework JQuery UI:
<link rel='stylesheet' type='text/css' href='http://ajax.googleapis.com/ajax/libs/jqueryui/1.8.0/themes/base/jquery-ui.css'>
...
...
<link rel='stylesheet' type='text/css' href='http://ajax.googleapis.com/ajax/libs/jqueryui/1.8.16/themes/base/jquery-ui.css'>
Dokumentasi

Perpustakaan ini bergantung kepada JQuery. Anda juga harus memuat JQuery sebelum memuat modul ini. Versi 1.8.3 tidak didokumentasikan karena jangka waktu revisi yang pendek:
Saat Anda mencoba mengakses JQuery UI 1.8.3, yang keluar adalah JQuery UI 1.8.4